[IslamRahmatanLilAlamin] Sistem Islam Menyelamatkan Harta Rakyat

 Islam Rahmatan Lil 'Alamin #4

Kalau Khalifah ‘Umar begitu takut jika ada satu anak kambing milik rakyat yang hilang, kiamat seolah-olah datang dan beliau merasa akan segera diadili atas kelalaiannya menyelamatkan harta rakyat. Saat ini, saat aturan Allah diabaikan, kita melihat bukan hanya anak kambing yang hilang, tidak sedikit nyawa anak manusia yang hilang tersia-sia.

Kalau beliau Radhiallahu 'Anhu memperlakukan harta rakyat seolah-olah itu harta anak yatim yang setiap pesernya harus dipertanggungjawabkan, saat ini bukan hanya sepeser harta, namun gunung emas seperti di Papua ‘hilang’ pun seolah hal yang biasa. Lebih dari 70% sumber daya alam (SDA) negeri ini yang seharusnya adalah milik rakyat, justru diberikan kepada asing. Tidak hanya SDA, roda perdagangan-pun sebagian besar dikuasai asing.

Tidak hanya harta rakyat yang ‘hilang’, utangpun turut bertumpuk atas nama rakyat. Tahun ini total utang pemerintah Indonesia tembus 4.000 triliun. Di 2016 untuk pembayaran bunganya saja direncanakan Rp 183,429 triliun.

Disamping itu harta untuk kesejahteraan rakyat, yang sebagian besar adalah hasil memungut pajak dari rakyatpun dikurangi. Pada APBNP 2015 anggaran subsidi turun drastis sebesar 60%, turun Rp 203,99 triliun.

Sungguh, semua ini menunjukkan bahwa negeri kaya raya ini telah salah kelola. Bukan "siapa pemimpinnya?", namun "dengan apa dia memimpin?". Siapapun pemimpinnya, jika tidak berani mengubah aturan yang bertentangan dengan aturan Allah SWT, tidak berani membatalkan semua kesepakatan yang zhalim, niscaya tidak akan mampu menghilangkan berbagai ‘perampasan’ harta rakyat tersebut. Rasulullah bersabda:

Dan tidaklah pemimpin-pemimpin mereka enggan menjalankan hukum-hukum Allah dan memilih-milih apa yang diturunkan Allah (sebagian diambil, sebagian dibuang), kecuali Allah akan menjadikan bencana di antara mereka.” (HR. Ibnu Majah)

Wahai manusia, kembalilah kepada hukum Allah. Dengan izin-Nya, niscaya "Rahmatan Lil 'Alamin" itu akan mewujudkan nyata dalam kehidupan.[]