[IslamRahmatanLilAlamin] 8 KEMASLAHATAN KETIKA SYARIAH & KHILAFAH DITERAPKAN KAFFAH
![]() |
Islam Rahmatan Lil Alamin #1 |
Kemaslahatan adalah diperolehnya kemanfaatan, dan hilangnya
kerusakan dengan memelihara 8 hal mendasar yang meliputi:
1.
TERPELIHARANYA AGAMA [hifdh ad-dîn]: Negara akan menjamin hak beragama tiap rakyatnya
dan khususnya menjaga keutuhan aqidah umat Islam dengan menerapkan hukuman yang
tegas pada muslim yang murtad atau menistakan Islam.
2.
TERPELIHARANYA HARTA [hifdh al-mâl]: Negara menjaga harta setiap warga negara dan
menghukum siapapun yang melanggar hak orang lain dengan hukum potong tangan
atau ta’zir.
3.
TERPELIHARANYA JIWA [hifdh an-nafs]: Negara menjamin keamanan jiwa setiap warganya.
Dan jika terjadi pelanggaran, hukumannya bisa berupa diyat (tebusan darah),
qishash (dibunuh).
4.
TERPELIHARANYA AKAL [hifdh al-‘aql]: Negara menjaga akal setiap warganya dengan
mengharamkan memproduksi, mengkonsumsi, mendistribusikan segala yang merusak
akal manusia seperti khamer, narkoba dan sejenisnya.
5.
TERPELIHARANYA KETURUNAN [hifdh an-nasl]: Negara menjaga keturunan tiap warganya dengan
mengharamkan zina, sodomi dan homoseksual (lebian, guy), dan memerintahkan
pernikahan. Jika dilanggar, maka sanksinya bisa berupa dicambuk atau dibunuh.
6.
TERPELIHARANYA KEHORMATAN [hifdh al-karâmah]: Negara menjaga kehormatan tiap warganya agar
tidak sembarangan dalam menuduh seseorang berbuat kejahatan, kecuali dengan
bukti. Jika dilanggar prinsip ini, maka sanksinya bisa berupa had atau ta’zîr.
7.
TERPELIHARANYA KEAMANAN [hifdh al-karamah]: Negara menjamin keamanan individu, masyarakat
dan negara dari segala bentuk teror, intimidasi dan begal. Dan pelakunya akan
dikenai sanksi yang keras.
8.
TERPELIHARANYA NEGARA [hifdh ad-daulah]: Negara menjaga kedaulatan dan stabilitas
keamanan dalam negeri dengan mengharamkan pemberontakan dan memisahkan upaya
untuk memisahkan diri dari wilayah. Pelakunya pun akan dikenai sanksi yang
keras.
“Agama dan negara itu merupakan dua saudara kembar.. Agama adalah pondasi,
sedangkan kekuasaan adalah penjaga. Sesuatu tanpa pondasi, pasti akan runtuh.
Sesuatu tanpa penjaga, pasti akan hilang.”
[Hujjatu al-Islâm, Imam al-Ghazâli]
Kadang aku bersuara dan berteriak “Pemimpin Kristenisasi”. Aku selalu berpikir bahwa selain agamaku, mereka pasti akan membawa seseorang diantara kami sebagai penganut agama mereka. Aku bangga jika seluruh Indonesia ini memeluk agama Islam, pemerintahan dengan Syariat Islam.Tiba masa aku mencoba bergerak diluar rutinitasku, melihat kenyataan yang ada, mencoba membaca apa yang ada dalam hatiku. Aku berpikir dan teringat kembali bahwa pembantai keluarga Rasulullah di Karbala berasal dari: https://www.itsme.id/aku-merindukan-khilafah-khilafkah-aku/
BalasHapusNah, ketika kecewa dengan pandangan dan sikap para pemimpin di zamannya, mereka “menghidupkan” kembali (ingatan) pemimpin yang sudah meninggal. Konsekuensi yang tak terhindarkan dari proses ini ialah Sunnah Nabi diposisikan di atas semua sunnah, termasuk sunnahnya para khalifah. Bahkan, Imam Syafi’i melangkah lebih jauh dengan menganggap hadits Nabi, seperti halnya al-Qur’an, sebagai wahyu dari Allah. Lebih dari itu, https://www.itsme.id/pemisahan-khilafah-dan-otoritas-agama/
BalasHapus